Samsung akhirnya merilis smartphone Z2 di pasar Indonesia. Berbeda dengan smartphone lain yang mengusung sistem operasi (OS) Android, Samsung mengusung OS lain, bernama Tizen.
Tizen merupakan sistem operasi bersifat terbuka (open source) yang memakai inti program (kernel) Linux. Bukan hanya untuk ponsel pintar dan tablet saja, Tizen juga dirancang untuk perangkat multimedia dalam kendaraan, televisi dan sebagainya. Ia menjadi proyek besar organisasi Linux Foundation bersama perusahaan elektronik Samsung dan produsen prosesor Intel.
Pada 30 April 2012, sistem operasi Tizen versi 1.0 meluncur dengan kode nama Larkspur. Kemudian pada 25 September 2012, Tizen versi 2,0 berstatus Alpha dirilis dengan kode nama Magnolia. Tizen 2.0 versi penuh dirilis pada Januari 2013. Smartphone pertama Tizen yang dibuat oleh Samsung adalah seri Z1 yang dirilis pada Januari 2015 lalu. Penerusnya, Samsung Z2 debut di India pada Agustus 2016.
Bedanya Tizen dengan Android?
Sistem operasi Tizen dikembangkan Samsung agar perusahaan Korea Selatan itu bisa melepaskan diri dari dominasi dan ketergantungan kepada Google Android. Kepercayaan Samsung pada Tizen karena menilai OS besutan Linux tersebut paling ringan di antara sistem operasi lainnya. Tizen memungkinkan pemakaian memori dan tenaga prosesor yang lebih sedikit. "Keuntungan dari Tizen sangat sederhana : Tizen lebih ringan dari sistem operasi lain. Dengan kata lain, Tizen membutuhkan tenaga pemrosesan dan memori yang lebih sedikit," kata perwakilan Samsung.
Selain untuk melepaskan diri dari ketergantungan dari Google, Tizen juga akan dijadikan sebagai pondasi Samsung untuk membangun ekosistem Internet of Things (IoT). Menurut Samsung, Tizen akan memegang peran besar di masa depan untuk mewujudkan IoT. Kesempatan ke depannya Tizen ini untuk konektivitas perangkat pintar Samsung. Arahnya ke IoT, seperti menghubungkan smartphone dengan wearable, headset VR, dan home appliances buatan Samsung lainnya.
Tentang aplikasi Tizen yang belum sebanyak Android
Perlu diakui bahwa jumlah aplikasi yang tersedia di platform Tizen masih sedikit jika dibandingkan dengan aplikasi di Android. Aplikasi chatting dan media sosial semacam WhatsApp, Line, Instagram, dan Facebook, memang sudah bisa dijajal di smartphone berbasis Tizen. Namun, aplikasi ride-sharing semacam BBM, Uber, Grab, dan Go-Jek belum tersedia di toko aplikasi Tizen Store.
Selain itu, untuk mendukung ekosistem Tizen, Samsung gencar menggandeng developer lokal untuk membuat aplikasi berbasis Tizen. Salah satunya dengan mengadakan kompetisi Indonesia Next App 3.0 pada Juli lalu. Dalam kompetisi ini, pengembang aplikasi ditantang untuk membuat aplikasi di tiga kategori platform, yakni Tizen Smartphone, Wearable/Gears Apps dan Gear VR Content.
Bisa jadi ke depannya aplikasi Tizen bakal memiliki basis pengguna yang banyak, sehingga menarik pengembang aplikasi untuk bergabung dengannya.
[+] ➳ Peraturan Yang Harus Anda Patuhi Di Blog Ini ➳ [+]
➳ Dilarang Berkomentar Kasar
➳ Dilarang Berkomentar Berbau Porno/Sara
➳ Dilarang Saling Menghina
➳ Dilarang Spam
➳ Dilarang Memaki Admin
___________________________________________
➳ Boleh Masukan Link Aktif
➳ Boleh Bertanya
➳ Boleh Kasih Saran
➳ Boleh Minta Request
➳ Komentar Yang Melanggar Akan Saya Hapus
[+] ➳ ➳ ➳ Blog Ini Dofollow ➳➳➳ [+]
EmoticonEmoticon